KUBET – Raksasa Teknologi China Buka Suara soal Nasib Produknya di Indonesia akibat Tarif Donald Trump

Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9 April 2025, waktu setempat.
Sumber :

  • AP Photo

Jakarta, VIVA – Raksasa teknologi asal China, Poco, buka suara terkait kebijakan tarif impor timbal balik yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berpotensi ikut mempengaruhi pasar gawai (gadget), termasuk ponsel pintar (smartphone).


Main Game di Poco F7 Ultra Serasa Masuk Dunia Lain

Product PR Manager Poco Indonesia Abee Hakiim mengaku akan terus memantau dampak kebijakan tersebut terhadap pasar ponsel pintar global dan Indonesia.

“Kami pada dasarnya terus memantau dan mengikuti pasar, apakah harga (akan) bergejolak atau tidak,” katanya di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.


Harga Poco F7 Pro bikin Kagok

Kendati demikian, ia menegaskan jika Poco tetap berkomitmen untuk menghadirkan ponsel pintar spesifikasi terbaik namun dengan harga yang tetap terjangkau.

“Jadi, enggak bisa serta-merta karena ada gejolak, terus (menaikkan harga) begitu. Kami tetap memantau dan mengikuti perkembangannya, lalu kumpulkan feedback atau keinginan dari konsumen,” ujar Abee.


Kena Tarif Trump, Mitsubishi Pilih Stop Kirim Mobil ke AS

Poco X5 Pro 5G.

Photo :

  • Poco

Poco X5 Pro 5G.

Photo :

Sebagai informasi, Pemerintah AS sedang menyiapkan tarif impor untuk produk semikonduktor dimana dalam kebijakan ini sejumlah perangkat elektronik termasuk ponsel pintar dan laptop akan terkena dampaknya.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (US Customs and Border Protection) merilis daftar produk yang dikecualikan dari tarif impor timbal balik yang diberlakukan oleh Donald Trump, termasuk ponsel pintar, komputer, chip memori, dan perangkat dan komponen elektronik lainnya.

Namun, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa langkah ini tidak berarti produk-produk tersebut sepenuhnya dibebaskan dari tarif, tetapi mereka akan masuk dalam kategori tersendiri. “Produk-produk itu akan menjadi bagian dari tarif sektoral semikonduktor, yang akan diberlakukan,” jelasnya.

Lutnick mengatakan pengecualian tarif untuk barang elektronik ini bertujuan untuk memberikan kejelasan bahwa produk-produk tersebut akan diperlakukan dalam kategori yang berbeda.

Dengan tidak memasukkannya dalam daftar tarif timbal balik dan memberikan perlakuan khusus, pemerintah berharap agar perusahaan-perusahaan teknologi dapat mempertimbangkan untuk merelokasi rantai pasok mereka ke AS.

“Jadi yang dia (Trump) lakukan adalah mengatakan bahwa produk-produk ini dikecualikan dari tarif timbal balik, tetapi akan termasuk dalam tarif semikonduktor, yang kemungkinan akan diberlakukan dalam satu atau dua bulan ke depan,” ungkap Lutnick.

Halaman Selanjutnya

Halaman Selanjutnya