KUBET – Trump Desak China Mau Berunding soal Tarif, Jubir Gedung Putih: Jika Terus Membalas, Tak Baik

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Sumber :

  • AP/Manuel Balce Ceneta

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membuka pintu untuk bernegosiasi dengan China terkait hubungannya yang makin memanas soal persaingan tarif impor. Washington menyampaikan sikap Trump itu usai kebijakan Beijing yang membalas dengan menaikkan tarif impor produk dari AS menjadi 125 persen.


Hubungan Makin Panas! China Ancam Boikot Film Hollywood, Trump Malah Tertawa

Langkah China cukup signifikan karena sebelumnya tarif yang diterapkan 84 persen. “Presiden telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dia terbuka untuk kesepakatan dengan China,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dikutip dari Fox Business, Minggu, 13 April 2025.

Leavitt menyampaikan pintu negosiasi masih terbuka lebar. Namun, ia memperingatkan, jika China terus merespons kebijakan tarif Trump dengan langkah serupa, dampaknya tak baik untuk Beijing. Ia wanti-wanti sikap China yang terus membalas malah bisa jadi bumerang.


Prabowo on US-China Trade War: Indonesia Seeks to Be a Bridge

“Jika China terus membalas, hal itu tidak baik untuk mereka. Amerika Serikat adalah ekonomi terkuat dan terbaik di dunia, dibuktikan oleh lebih dari 75 negara yang telah menghubungi pemerintahan untuk membuat kesepakatan yang bagus,” jelas Leavitt.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt

Photo :

  • Al Jazeera


Trump Hapus Aturan IRS Lewat UU Kripto Pertama, Apa Dampaknya?

Menurut Leavitt, Trump punya komitmen pada prinsip perdagangan yang adil. Bukan hanya untuk kepentingan AS, tetapi juga sebagai standar global.

“Presiden ingin melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika. Ia ingin melihat praktik perdagangan yang adil di seluruh dunia. Dan, itulah niat dan tujuannya,” ujar Leavitt.

Namun, ditanya lebih lanjut apakah Trump menunggu langkah pertama dari China, Leavitt tak menyampaikan jawaban pasti. Ia hanya bilang ada kemajuan signifikan dalam negosiasi dengan salah satu negara.

Namun, Leavitt menolak mengungkapkan detailnya karena proses masih berlangsung.

“Saya tidak akan mengungkapkan atau mendahului tim perdagangan kami, karena negosiasi ini jelas sedang berlangsung,” tuturnya.

Hubungan antara AS dan China terus memanas karena dua negara yang saling menaikkan tarif. Persaingan dua negara adidaya itu menambah ketidakpastian global di tengah persiapan musim pemilu. Begitupun rencana Trump dalam peluncuran berbagai kebijakan ekonomi besar dari pemerintahannya

Halaman Selanjutnya

Halaman Selanjutnya