KUBET – Kronologi Mobil Polisi Dibakar saat Tangkap Ketua Ormas di Depok
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Depok, VIVA — Insiden penyerangan terhadap aparat kepolisian terjadi di Kampung Baru, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Jumat dini hari, 18 April 2025.
Massa warga menyerang sejumlah anggota polisi yang tengah menjalankan tugas penangkapan terhadap seorang ketua organisasi masyarakat (ormas) berinisial TS. Tersangka merupakan pelaku penganiayaan dan kepemilikan senjata api ilegal, yang sebelumnya mangkir dari dua kali panggilan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, menjelaskan bahwa penangkapan ini dilakukan oleh 14 personel kepolisian yang datang menggunakan empat mobil dinas pada pukul 01.30 WIB. Mereka telah mengantongi surat perintah resmi untuk membawa TS sebagai tersangka dalam dua kasus pidana.
Ilustrasi mobil polisi.
Photo :
- Antara
“Tujuan kami malam itu adalah membawa tersangka dan saksi dalam kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata api. Kami mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan berada di wilayah Kampung Baru,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat.
Namun situasi berubah saat petugas bertemu dengan TS. Bukannya kooperatif, tersangka justru melawan aparat. Pergumulan sengit pun tak terhindarkan, hingga menimbulkan suara gaduh yang menarik perhatian warga sekitar.
“Keributan yang terjadi membuat warga terbangun dan berkerumun. Ketika mengetahui bahwa yang ditangkap adalah ketua ormas setempat, warga langsung melakukan penyerangan terhadap anggota kami,” tambah Bambang.
Situasi di lokasi sempat tak terkendali. Meski berhasil mengamankan TS dan memasukkannya ke salah satu mobil, tiga kendaraan polisi lainnya dikejar dan diserang oleh massa. Penyerangan dilakukan dengan balok kayu dan benda tumpul lainnya.
Menurut laporan di lapangan, satu kendaraan dibakar, satu dibalik di tengah jalan, dan satu lagi dirusak hingga kaca jendelanya pecah. Meski demikian, seluruh anggota polisi dinyatakan selamat dan tidak mengalami luka serius.
“Tidak ada luka terbuka di antara personel kami. Alhamdulillah tidak ada korban fisik, mereka fokus mengendalikan situasi seaman mungkin,” jelas Bambang.
Sekitar pukul 02.00 WIB, kendaraan yang membawa tersangka berhasil sampai di Markas Polres Metro Depok. Petugas yang berada di mobil lainnya menyusul dengan kondisi kendaraan rusak, namun tetap dalam keadaan selamat.
Identitas TS kemudian terkonfirmasi sebagai salah satu pimpinan ormas yang cukup berpengaruh di wilayah tersebut. Dugaan kuat muncul bahwa serangan massa dipicu oleh hubungan sosial yang kuat antara TS dan warga setempat.
“TS dikenal sebagai tokoh masyarakat. Dalam kacamata antropologi, relasinya dengan warga bisa dikategorikan sebagai hubungan patron-klien, di mana ia memiliki pengaruh dan kedekatan emosional yang signifikan,” kata Bambang menjelaskan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait insiden penyerangan tersebut. Beberapa saksi dari warga telah dimintai keterangan, dan polisi tengah menelusuri dalang di balik aksi brutal itu.
“Kami mengumpulkan bukti dan memeriksa rekaman CCTV serta dokumentasi warga yang mungkin merekam kejadian. Penyerangan terhadap petugas merupakan tindak pidana yang serius,” tegasnya.
Polres Metro Depok berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku, termasuk kemungkinan menetapkan tersangka tambahan dari pihak-pihak yang menyerang aparat saat menjalankan tugasnya.